Gue punya cerpen. Cerpen lama sih, tapi baru sekarang sempat mempublikasikannya. Cerpen ini tentang seorang remaja yang mendapatkan sebuah kejutan. Cerpen ini bisa dikategorikan sebagai cerpen remaja, cerpen cinta atau romantis, bisa juga sebagai cerpen persahabatan. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca cerpennya di bawah ini.
KEJUTAN
Oleh: Kartika
“Huff...
masih lama lagi ya, nyampenya?” Gerutuku pelan.
Aku
sudah mulai bosan duduk di kursi pesawat yang sudah menempuh perjalanan selama
beberapa jam. Aku ingin bersekolah kembali di Indonesia. Sudah enam tahun aku
meninggalkan negeri tercintaku ini. Dulu seusai kenaikkan kelas tiga, aku
pindah ke Korea. Aku ke Korea karena ikut orang tuaku yang pindah ke sana.
Waktu itu aku masih kecil, jadi harus hidup dalam bimbingan orang tua. Tapi,
sekarang aku sudah dewasa. Sudah bisa menjaga diri sendiri tanpa harus
dibimbing mereka lagi.
Aku
ke Indonesia bersama ibuku. Bukannya aku nggak berani naik pesawat, tetapi ibu
nggak mengizinkanku naik pesawat sendiri. Makanya ibu menemani aku ke
indonesia. Setelah tiba di bandara Soekarno-Hatta, aku dan ibuku langsung
menuju ke apartement. Ibuku di sini nggak lama. Setelah mendaftarkanku masuk
sekolah, ibu langsung pulang ke Korea. Ibu bekerja sebagai sekretaris ayahku,
makanya nggak bisa lama-lama di sini.
“Ibu
berangkat ke Korea dulu ya. Jaga diri kamu baik-baik. Jangan nakal dan ingat
pesan ibu. Selalu. Nanti kalo pekerjaan ibu sudah selesai, ibu pasti telepon
kamu.” Ucap ibu sambil menatap mataku.
“Iya
bu, ibu tenang aja. Aku, di sini akan selaaalu mengingat pesan ibu. Jadi ibu
jangan khawatir. Lagiankan kan aku udah gede.” Sahutku sambil mengelus lembut
tangan ibuku.
Setelah
mendengar perkataanku itu, ibu langsung memeluk tubuhku dengan erat. Ketika
kami berpelukan, tanpa sadar ternyata aku dan ibuku menitikkan air mata.
Setelah beberapa menit yang lalu ibu berangkat, aku langsung pulang ke
apartement dan menyiapkan alat tulis untuk tes masuk esok. Ketika sedang
mempersiapkan alat tulis, tiba-tiba saja aku teringat sesuatu.
“Semoga
cepet dibalas.” Kataku sambil membuka laptop.
“Za,
kamu di mana sekarang? Bisa ke sini gak? Aku udah di jakarta nih. Di apartement
yang aku bilang waktu itu.” Ucapku sambil mengetik huruf demi huruf.
****
Ketika
kuarahkan mataku ke jendela, ternyata hari sudah sore.
“Astagaaa!”
Aku
baru sadar kalau dari tadi aku tertidur. Dan dampaknya adalah laptopku mati
karena habis baterai. Aku pun langsung mencharge
laptopku dan menghidupkannya kembali.
“Untung
gak rusak.“ Ucapku lega, setelah laptopku hidup.
Ketika
aku membuka e-mail, ternyata Zaara sudah membalas pesanku sembilan puluh menit
yang lalu. Zaara bilang kalau sekarang dia nggak bisa ke apartementku. Tapi,
katanya dia akan menjemputku dan berangkat ke sekolah bersama esok.
Ketika
di Korea aku dan Zaara nggak pernah putus hubungan karena kami selalu berkirim
pesan melalui e-mail. Dan aku setuju kalau sekolah bersama lagi di Jakarta. Oh
iya, Zaara itu teman SDku dulu. Namanya Aisyafania Zaara. Nama yang bagus.
****
Keesokkan
harinya aku dan Zaara mengikuti tes dengan lancar. Hasilnya kami berdua lolos
dan berhak bersekolah di SMA ini. Lalu kami pun melewati masa orentasi dengan
khidmat walaupun sedikit melelahkan. Finally,
sampai juga hari terakhir kegiatan orentasi dan aku sudah nggak sabar
mengakhirinya. Karena cukup melelahkan. J
“Park
Ri Rin.” Panggil salah satu Kakak panitia yang mengabsen dan aku langsung
mengangkat tangan.
Namaku
memang terdengar aneh dan lain dari pada siswa yang lain karena ayahku
merupakan keturunan orang Korea. Ketika selesai diabsen, aku meminta izin
kepada Kakak panitia untuk ke toilet sebentar bersama Zaara. Sebenarnya dari
tadi aku ingin BAK dan masih bisa
kutahan. Tapi sekarang sudah tidak tahan lagi.
Setalah
selesai BAK, tiba-tiba lampunya mati
dan secara refleks aku langsung
membuka pintu, tetapi pintunya terkunci. Aku sangat panik dan takut sekali,
apalagi aku fobia terhadap gelap.
Tiba-tiba saja keran air terbuka dengan sendirinya. Dan itu membuatku semakin
ketakutan. Aku pun berteriak sambil menggedor-gedorkan pintu toilet.
“Toloong,
tolooong!!! Tolong bukain dong. Za, Zaara tolong bukain aku!!”
Betapa
sangat ketakutannya aku karena nggak ada satu orang pun yang menolong.
“Zaara
mana?” Pikirku dalam hati.
Aku
pun segera mencari hp di kantong baju
dan rokku. Setelah mencari berkali-kali, aku semakin takut karena aku baru
ingat kalau hpku ada di dalam tas.
Dalam keadaan seperti ini pikiranku selalu kemana-mana. Aku kembali teringat
dengan cerita Zaara kalau dulu ada siswa yang meninggal di sekolah ini.
Tepatnya di toilet sebelah. Zaara bilang kalau orangnya meninggal karena
terkunci selama lima belas hari di toilet. Nggak ada orang yang tahu sampai ada
siswa yang membuka toilet tersebut. Lalu aku bertanya, apakah orang tuanya
tidak mencari? Kata Zaara orang tuanya tinggal di luar negeri dan sangat sibuk,
sehingga mereka nggak tahu kalau anaknya terkurung di dalam toilet. Aku pun
kembali berteriak sekeras-kerasnya sampai-sampai tenggorokanku terasa kering
dan suaraku hampir hilang.
Setelah
dua puluh menit aku terkurung di sini, akhirnya pintu yang sangat kesakitan ini
terbuka juga. Karena masih merasa takut, aku langsung memeluk orang yang ada di
hadapanku selama beberapa detik. Aku menangis di pelukkanya.
“Huukh..
huukh...” Isakku.
Setelah
selesai menghentikan tangisku, aku langsung melepaskan pelukanku yang aku kira
Zaara. Ternyata yang kupeluk tadi bukan Zaara, melainkan Kakak panitia yang
tadi mengabsen siswa. Oh my good.
Pantas aja, tadi pas aku meluk dia aku merasa Zaara tinggi banget. Karena tadi
sangat ketakutan, makanya aku nggak menghiraukan hal itu.
Karena
malu, aku langsung melihat Zaara dan.... Dan kue yang dia pegang.
“Happy
birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy
birthday Park Ri Rin....” Nyanyian Zaara dan siswa yang lain.
Ketika
melihat itu semua, rasa takut yang tadi menghantuiku kini sudah hilang. Tetapi,
aku malu sekali. Mereka sukses mengerjai aku.
TAMAT
Guys, gimana cerpennya? Gue mengucapkan banyak terima kasih karena kalian semua mau membaca cerpen gue yang jauh dari kata sempurna ini. Kalo kalian punya saran, kritik, dan masukan, silahkan aja isi di kolom komentar.
Sampai jumpa di postingan gue salanjutnya. Bye-bye...